Kenapa Harus Takut Ungkap Perusahaan Pembakar Hutan?
Chalid Muhammad Ketua Institut Hijau Indonesia meminta penegak hukum membuka nama perusahaan yang sudah terbukti membakar hutan dan lahan.
"Kenapa harus takut? Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti) saja menyebut jelas itu perusahaan (illegal fishing), enggak apa-apa," ujar Chalid dalam diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/10/2015).
Chalid berpendapat pengungkapan nama perusahaan pembakar hutan dan lahan bisa menjadi sanksi sosial di tataran masyarakat.
Menurut Chalid, "shock therapy" semacam itu bisa membuat perusahaan-perusahaan jera dan tidak lagi membakar hutan dan lahan.
"Masyarakat juga jadi tahu, ooh perusahaan ini toh yang membakar hutan. Mungkin ada produknya yang jadi diboikot. Ini bisa jadi sangat efektif," ujar Chalid.
Polisi telah menetapkan 247 tersangka pembakar hutan. Dari data pada Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri per 22 Oktober 2015,
Dari jumlah itu terdapat 230 tersangka perorangan dan 17 tersangka korporasi. Tujuh di antara korporasi itu adalah korporasi penyertaan modal asing.
Menurut Chalid, "shock therapy" semacam itu bisa membuat perusahaan-perusahaan jera dan tidak lagi membakar hutan dan lahan.
"Masyarakat juga jadi tahu, ooh perusahaan ini toh yang membakar hutan. Mungkin ada produknya yang jadi diboikot. Ini bisa jadi sangat efektif," ujar Chalid.
Polisi telah menetapkan 247 tersangka pembakar hutan. Dari data pada Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri per 22 Oktober 2015,
Dari jumlah itu terdapat 230 tersangka perorangan dan 17 tersangka korporasi. Tujuh di antara korporasi itu adalah korporasi penyertaan modal asing.
0 komentar:
Posting Komentar