Arab Saudi di Mata Syiah, Kelompok Liberal dan Metro TV
Ilustrasi / voa-islam.com
Negara maju aja tidak ada yang nyinyir mengomentari tragedi jamaah haji di Mina 2015, tidak Jerman, tidak Amerika, tidak pula Jepang. Hanya Metro TV dengan media syiah dan kelompok liberal saja yang pandai berkomentar.
***
Joko Sutrisno: Dari Ustadz Badru Salam:
Arab Saudi Di Mata Syiah, Kelompok Liberal dan Metro TV
Jamaah haji setiap tahun yang jumlahnya diperkirakan mencapai 4 juta orang, membutuhkan manajemen dan pengelolaan yang ekstra tinggi dan kerja keras tiada henti.
Beberapa hal kecil yang bisa dilihat misalnya;
- Jika 1 orang jamaah membutuhkan 20 liter air bersih untuk standar minimal MCK di luar zam-zam, maka sehari Mekah memerlukan sekitar 20 liter x 4 juta orang = 80 juta liter air.
Bagaimana menyediakan 80 juta liter air setiap hari untuk keperluan MCK jamaah haji, padahal lembah hijaz itu, tidak ada sumber air selain zam zam.
Sumber Air bersih untuk kebutuhan MCK adalah laut merah, yang disuling, itupun harus dialirkan sejauh 60 km.
Anda yang pernah haji atau umrah, pernahkah kesulitan mendapatkan air bersih? Atau pernahkah terdengar keluhan dari jamaah yang kekurangan air, atau tandon yang kosong, atau kran yang macet seperti di negara kita? Tidak ada ada bukan?
- Lalu bagaimana menyediakan 12 juta liter air zam-zam setiap hari untuk kebutuhan wudhu dan minum jamaah, belum lagi air zam-zam yang disediakan pemerintah Saudi untuk dibawa pulang secara gratis? Pernahkah terdengar ada jamaah yang mengeluh karena kehausan atau tidak kebagian air zam-zam?
- Kita beralih ke soal sampah. Jika seorang jamaah menghasilkan sampah 20 gram saja sehari, berarti 20 gr x 4 juta = 80 juta gr = 8 ton sampah kering perhari yang harus dibersihkan dan disediakan tempat penampungan. Kita tidak bisa bayangkan, andai kota Mekah ada di bumi Jakarta. Betapa pusingnya pemerintah DKI dalam menanganinya. Mungkin presiden harus sediakan menteri khusus urusan sampah
- Selanjutnya masalah Sanitasi. Untuk bisa BAB, tentu butuh sarana dan prasarana. Sekarang, berapa kotoran padat dan cair manusia di Mekah yang harus dibersihkan? Jika seorang jamaah buang kotoran padat 5 gram dan ½ liter kotoran cair, tentu jumlahnya mencapai sekitar 20 ton kotoran padat dan 40 ton kotoran cair. Adakah jamaah mengeluh terkena penyakit akibat sanitasi yang mampet? Atau masalah MCK yang gak beres? Hampir tidak kita jumpai bukan?
Mungkin Anda perlu tahu, pengelola masjidil haram setiap hari harus menumpahkan cairan desinfektan untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tenaga kerja pembersih masjidil haram terbagi dalam 3 shift dan beberapa jenis pekerjaan. Singkatnya ratusan tenaga pembersih harus dikerahkan setiap shift agar masjidil haram tetap bersih dan nyaman.
Mari kita hitung, jika seorang tenaga kerja dibayar 500 riyal saja per-bulan (ini angka kasar minimal), berapa juta riyal yang harus dikeluarkan untuk biaya tenaga kerja itu? Adakah jamaah diminta untuk infak? Atau Anda pernah melihat ada kotak infak bersliweran di masjidil haram? Jutaan riyal dikeluarkan pengurus masjidil haram, sementara kita sepeserpun tak diminta iuran, dan kita nyinyir?
Satu lagi yang tidak bisa dihitung dengan uang secara instan, yaitu keamanan dan stabilitas di Mekah. Tanpa ini, anda tidak mungkin bisa berhaji atau berangkat Umrah dengan aman dan nyaman. Negara maju aja tidak ada yang nyinyir mengomentari tragedi tersebut, tidak Jerman, tidak Amerika, tidak pula Jepang. Hanya Metro TV dengan media syiah dan kelompok liberal saja yang pandai berkomentar. Mungkin Metro Group punya proposal yang lebih bagus bagaimana mengelola 4 juta jamaah haji. Atau mungkin para komentator itu lebih hebat dari Jerman, Amerika dan Jepang!
Kita semakin yakin, sebenarnya tujuan besar mereka bukan dalam rangka kritik kebijakan pemerintah Saudi, toh mereka juga tidak punya kepentingan dengan itu. Tapi kritik Saudi, hakekatnya untuk menyudutkan Wahabi. Mengapa syiah dan liberal selalu bersinergi?
Via Joko Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar