Eramuslim.com – Penelitian terbaru pada tinta di selembar papirus mendekatkan banyak pakar pada kayakinan akan keaslian Injil Istri Yesus, atau Injil Maria Magdalena.
Analisis yang diterbitkan jurnal Harvard Theological Reviewmenyebutkan lembar papirus injil itu berasal dari masa 1.200 tahun lalu. Tinta yang digunakan juga dihasilkan pada masa itu.
Adalah Columbia University yang melakukan tes pada tinta. Tes awal, yang diterbitkan Columbia University tahun 2014, menunjukan tinta itu bisa saja dibuat pada zaman kuno. Sejauh ini Columbia University masih belum mempublikasikan hasil penelitian terbarunya.
Menurut penelitian itu; “Tinta yang digunakan pada manuskrip itu berbahan dasar pigmen karbon hitam seperti Lamp Black. Pengamatan terhadap spektrum Raman, biasa digunakan untuk memastikan komposisi simia substansi mirip karbon, sata dengan tinta berbahan adsar karbon yang digunakan pada manuskrip abad perama kekristenan.”
Yang juga meyakinkan para ahli adalah tinta itu memudar pada serat papirus, dan berpegang pada lekukan lembar daun.
Profesor Karen King, dari Harvard University, melaporkan temuan papirus ini September 2012. Injil Istri Yesus ini menunjukan Yesus menikah dengan Maria Magdalena.
King yakin injil di lembar papirus itu berasal dari abad keempat, dan merupakan salinan dari injil yang sama abad kedua. Penulisan dilakukan di Yunani.
“Fragmen itu menunjukan umat Kristen awal meyakini Yesus menikah,” ujar King dalam wawanara dengan New York Times.
“Kita sudah tahu kontroversi ini sejak abad kedua. Inilah yang membuat orang Kristen terjebak pada perdebatan tentang apakah orang Kristen harus menikah dan berhubungan seks,” lanjut King.
Papirus yang diteliti ini seukuran kartu nama, dengan delapan jalur di satu sisi. Ditulis dengan tinta hitam, dan hanya bisa dibaca di bawah kaca pembesar.
“Injil ditulis dalam Koptik, bahasa Mesir yang menggunakan tulisan Yunani — khususnya Sahidik Koptik, dialek selatan Mesir,” kata AnnaMarie Luijendijk, profesor studi agama Princeton University.
LiveScience melaporkan asal fragmen ini masih misteri, dan pemiliknya belum mau menyebut nama. Ada pernyataan papirus itu palsu, tapi Dr Luijendijk mengatakan fragmen itu tidak mungkin diabaikan.
Roger Bagnall, direktur Institute for the Study of the Ancient World di New York University, mengatakan; “Sangat sulit mengkonstruksi skenario seseorang memalsukan naskah kuno seperti ini.” (tr)
0 komentar:
Posting Komentar