Sulitnya Menjadi Juara Bertahan Premier League
Pada akhirnya Chelsea mampu mempertahankan posisinya di puncak klasemen dan menjuarai Liga Primer Inggris 2014/2015 pada akhir musim. Sekarang setelah lima bulan berlalu mereka sedang berada di peringkat ke-16 dengan delapan poin dari delapan pertandingan. Juara bertahan sedang terpuruk.
Apa yang dialami Chelsea sekarang ini, sejujurnya bukan sesuatu yang mengagetkan terutama di Liga Primer. Dibawah ini adalah tabel juara bertahan primer liga inggris, mari kita lihat bersama-sama.

Tabel juara bertahan Liga Primer Inggris
Setelah melihat tabel di atas, apa yang bisa disimpulkan? Dari 23 musim Liga Primer, terdapat tujuh kali kesebelasan juara bertahan di musim sebelumnya yang bisa mempertahankan gelar juara mereka di musim selanjutnya.
Sesulit Itukah Mempertahankan Gelar Juara Liga Primer?
"Mempertahankan kesuksesan lebih sulit daripada meraih kesuksesan," adalah pernyataan yang paling umum yang hampir selalu bisa kita terima, sejalan juga dengan pernyataan dalam bidang kedokteran dan kesehatan, "Lebih baik mencegah (penyakit) daripada mengobatinya."
Dalam kaitannya dengan sepakbola di Inggris, hal ini memang masih menjadi misteri. Jika kita lihat daftar juara di atas, hanya Manchester United yang bisa konsisten dengan gelar juara mereka.
Kenyataan berbicara bahwa kesuksesan United ini adalah buah dari kejeniusan manajer mereka saat itu, Sir Alex Ferguson. Tanpa pria asal Skotlandia itu, 'Setan Merah' --yang sebelumnya menjuarai Liga Primer 2012/2013 di musim terakhir Sir Alex-- langsung melorot dan terjun bebas ke peringkat ketujuh bersama David Moyes. Mereka bahkan tak lolos sama sekali ke kompetisi Eropa.
Namun, kenyataan lain juga berbicara bahwa, dari 23 tahun pergelaran Liga Primer, hanya ada satu manajer yang mampu mempertahankan gelar seperti yang Sir Alex lakukan, ia adalah Jose Mourinho pada 2005/2006.
Jika ini merupakan masalah manajer, seharusnya Mourinho tidak mendapatkan banyak kesulitan di musim ini; setidaknya kalaupun sulit, mereka tidak terpuruk-terpuruk amat di papan bawah klasemen.
Kemudian jika ini merupakan masalah kekuatan tim, bukankah seharusnya tim yang juara adalah tim yang terbaik? Jadi, setidaknya mereka masih memiliki kans yang tinggi untuk mendapatkan performa yang setara di musim selanjutnya.
Namun, masalah ini tidak sesederhana yang kita kira. Pada prinsipnya, lebih banyak faktor yang berpengaruh mengenai sulitnya menjadi juara bertahan, bukan hanya di Liga Inggris, dan bukan hanya di sepakbola.
Faktor seperti kelelahan fisik, kekuatan mental, dan kondisi finansial adalah beberapa faktor yang paling berpengaruh di masa modern seperti sekarang ini.

Kelelahan sebagai Faktor Utama, Terutama Kelelahan Mental
Dalam buku terbarunya yang berjudul "Leading", Sir Alex menulis: "Kita semua dihantui oleh kegagalan. Ini dapat menjadi halangan maupun motivasi. Adalah tekad batin saya sendiri untuk menghindari kegagalan yang selalu memberi saya motivasi tambahan untuk berhasil."
Secara langsung Sir Alex menyatakan bahwa kekuatan mental adalah yang paling utama untuk meraih kesuksesan. Begitu juga di olahraga. Elka Graham, seorang perenang legendaris asal Australia, pernah menyatakan bahwa dalam setiap latihan, kebanyakan atlet 90% terfokus pada fisik mereka dan hanya 10% mental, tapi pada saat pertandingan, 90% hal yang paling berpengaruh adalah mental daripada fisik.
Bayangkan jika hal di atas terjadi sebanyak 38 kali (jumlah pertandingan Liga Primer) sepanjang satu musim. Seorang juara adalah mereka yang bisa mempertahankan fisik dan mental mereka dalam kondisi tingkat tinggi sepanjang satu musim penuh, sekitar sembilan sampai 10 bulan lamanya setiap tahun.
Belum lagi mereka juga harus beberapa kali berkompetisi di tingkat Eropa yang lebih menguras fisik dan mental, begitu juga dengan kompetisi piala domestik, beberapa pertandingan internasional bersama kesebelasan negara mereka masing-masing, serta sorotan media yang tiada henti-hentinya. Jadi, tentunya tak terbayangkan betapa melelahkannya menjadi seorang juara.
Dr. Patrick Cohn, Ph.D, seorang pelatih mental ternama di dunia olahraga, menyatakan bahwa untuk menjaga motivasi dan fokus seorang atlet sepanjang satu musim yang panjang adalah sulitnya bukan main. Sedangkan untuk menjaga motivasi dan fokus seorang atlet juara ada di tingkat kesulitan yang lebih tinggi lagi, begitu juga saat kita berusaha untuk menjaga motivasi dan fokus dalam sebuah tim (yang terdiri dari sekumpulan atlet) adalah hal yang sangat-luar-biasa sulitnya.
Itulah yang membedakan kesebelasan juara dengan mereka yang bukan. Meskipun mereka sama-sama menghabiskan 38 pertandingan sepanjang musim, kesebelasan juara adalah mereka yang paling lelah secara fisik maupun mental. Itulah bedanya Chelsea dengan Manchester City, Crystal Palace, Everton, dan Southampton di musim ini.
Maka, ketika itu semua sudah berakhir dengan sebuah gelar juara di akhir musim, akan sangat wajar jika sang juara bertahan adalah mereka yang paling merasakan kelelahan bahkan sampai musim yang baru sudah dimulai kembali. Hal ini yang mungkin menyebabkan mengapa Chelsea bisa kalah oleh City, Palace, Everton, dan Soton di awal musim ini.

0 komentar:
Posting Komentar